Kabupaten Batang Terpilih dalam Program Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia

Sejak
tahun 2017 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama tim
membuat program Gerakan Menuju 100 Smart City yang terlah terpilih 25
Kabupaten/Kota dengan predikat Smart City Terbaik, dan di tahun 2018 Kabupaten
Batang termasuk dalam 50 Kabupaten/Kota dengan peringkat ke-11 di tingkat
nasional, setelah dilakukan penilaian 5 Maret di Pusteknas Tangerang.
Pernyataan
tersebut disampaikan oleh Jamal Abdul Naser Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika di Ruang Media Center Diskominfo Kabupaten Batang, Jum'at (13/4).
Jamal
menerangkan penilaian Smart City Terbaik antara lain kesiapan struktur (SDM dan
dukungan anggaran), infrastruktur (jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
aplikasi yang tersedia, pusat data yang dimiliki) dan subfrastruktur (kebijakan
regulasi).
“Alhamdulillah
Kabupaten Batang saat diuji di depan asesor mendapat tanggapan yang positif
sehingga memperoleh peringkat ke-11 dari 50 Kabupaten/Kota yang memiliki
program Smart City Terbaik tingkat nasional,” ungkap Jamal.
Sebagai
tindaklanjut lanjutnya, tanggal 8 Mei akan dilaksanakan launching sekaligus
penandatanganan MoU tentang implementasi Smart City antara Menteri Kominfo Rudiantara
dengan 50 Bupati/Walikota yang terbaik dalam program Smart City. Kemudian di
bulan November akan dilakukan presentasi, sampai sejauh mana program
implementasi Smart City di 50 Kabupaten/Kota.
“Nantinya
Smart City dengan penilaian terbaik akan dijadikan acuan, rujukan dan studi
banding bagi daerah lain yang belum maksimal dalam penerapan program Smart
City,” tuturnya.
Lebih
lanjut Jamal memaparkan Diskominfo Batang sudah mempersiapkan infrastruktur
internet yang bekerja sama dengan Telkom, Biznet dan Icon Plus besarannya
mencapai 200 mbps, SDM dan dukungan anggaran sepenuhnya dari Pemkab.
“Membangun
Smart City tidak hanya dari Pemerintah dalam arti “smart e-gov" saja,
tetapi dari masyarakat juga harus “smart", sehingga menimbulkan “smart
people”,” terang Jamal.
Jamal
menambahkan perlahan tapi pasti, masyarakat Batang sudah mulai memahami
pelayanan publik yang berbasis Smart City, semisal perizinan sudah menggunakan
online.
“Program
tersebut membutuhkan kerjasama dan dukungan dari semua pihak agar bisa berjalan
dan sukses,” pungkasnya. (Heri/Ilham Mc Batang)
Catatan : tulisan sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis